Kabupaten Gresik adalah sebuah kabupaten memiliki luas 1.191,25 km² di Jawa Timur, Indonesia.
Lokasi
Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya yang
merupakan Ibu kota Provinsi Jawa Timur, Ibu kota Kabupaten Gresik berada
20 km sebelah utara Kota Surabaya, dengan luas wilayah 1.191,25 km2
yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26
Kelurahan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara
112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan
merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas
permukaan air laut, kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian
25 meter di atas permukaan air laut. Sebagian wilayah Kabupaten Gresik
merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan
Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta
Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean.
Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km
lepas pantai Laut Jawa.
Demografi
Berdasarkan
data Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan Sosial Kabupaten Gresik
jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada akhir tahun 2012 sebesar 1.307.995
jiwa yang terdiri dari 658.786 laki-laki dan 649.209 perempuan, Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 1.270.351 jiwa,
maka terjadi kenaikan jumlah penduduk sebesar 37.644 jiwa atau 2,9%.
Dengan luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar 1.191,25/km² maka tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Gresik adalah 1.098 jiwa/km².
Perekonomian
Gresik
dikenal sebagai salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
Beberapa industri di Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia Gresik,
Nippon Paint, BHS-Tex, Industri perkayuan/ Plywood dan Maspion. Gresik
juga merupakan penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan
laut, tambak, maupun perikanan darat. Gresik juga terdapat sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap berkapasitas 2.200 MW. Antara
Gresik dan Surabaya dihubungkan oleh sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar,
yang terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Selain itu perekonomian
masyarakat Gresik banyak ditopang dari sektor wiraswasta. Salah satunya
yaitu Industri Songkok, Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas &
Perak, Industri Garment (konveksi). Di utara kota Gresik juga tepatnya
di kota Sedayu merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di
Indonesia.
Kondisi perekonomian Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dilihat dari
Jumlah Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan sebesar
Rp19.409.867.960.000,- sedangkan Jumlah Produk Domestik Regional Bruto
Atas Harga Berlaku sebesar Rp50.976.371.490 ribu rupiah.
Adapun Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik tahun 2012 berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto atas Harga Konstan tahun 2000 didominasi oleh
Sektor Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 49,52%, Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 22,82%, dan Sektor Pertanian
sebesar 7,83%. Demikian pula berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto
atas Harga Berlaku juga didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan
dengan kontribusi sebesar 49,31%, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
sebesar 24,44%, dan Sektor Pertanian sebesar 8,61%. Dengan demikian
gambaran ekonomi Kabupaten Gresik adalah Daerah Industri dan Perdagangan
dengan didukung Pertanian yang mantap.
Tahun 2012 ditargetkan pendapatan daerah sebesar Rp1.556.273.473.722,33
dan terealisasi sebesar Rp1.650.603.336.995,55 atau 106,06 %. Pencapaian
pendapatan daerah tersebut telah melebihi proyeksi pendapatan daerah
dalam RPJMD 2011-2015 pada tahun 2012 yaitu sebesar
Rp1.331.991.080.000,- bahkan telah melampaui proyeksi pendapatan daerah
dalam RPJMD 2011-2015 pada tahun 2014 yaitu sebesar
Rp1.574.186.023.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar